Pages

Berita

Wednesday, April 18, 2012

UN versus Infrastruktur

Ujian Nasional (UN) adalah salah satu bentuk tes terhadap hasil belajar siswa. UN ini diselenggarakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia pada tiap-tiap akhir jenjang sekolah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan yang sederajat).

Dalam UN ini tidak semua mata pelajaran yang diujikan. Hanya sebagian mata pelajaran saja yang diujikan yang dianggap merupakan pelajaran pokok. Mata pelajaran tersebut diantaranya Bahasa Indonesia, IPA/Sains, Matematika, dan Bahasa Inggris. Khusus untuk mata pelajaran
Bahasa Inggris, tidak diujikan pada jenjang SD/MI.

Nilai UN sangat menentukan kelulusan siswa. Hal ini dikarenakan ada kebijakan tentang nilai kelulusan siswa itu didapat dari 60% nilai UN dijumlahkan dengan 40% nilai sekolah/madrasah. Maka dengan perbandingan persentase nilai seperti itu, dapat dipastiakn bahwa nilai UN lah yang sangat menentukan kelulusan siswa.

Kebijakan tentang nilai kelulusan siswa sampai saat ini masih menjadi permasalahan. Terutama bagi sekolah-sekolah atau madrasah-madrasah yang letaknya terpencil. Hal ini pula yang menyebabkan pro dan kontra tentang perlu atau tidaknya penyelenggaraan UN. Di sisi lain UN dijadikan standar kelulusan siswa secara nasional, dan di sisi lain pula infrastruktur pendidikan tidak merata. Baik dari segi kualitas maupun sarana dan prasarana yang menunjang dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Pemerataan infrastruktur pendidikan di Indonesia dinilai sangat penting. Karena dengan itu, kualitas pendidikan akan seimbang, baik di perkotaan maupun di pelosok-pelosok. Dan jika hal tersebut sudah terealisasi, maka barulah pelaksanaan UN sebagai standar kelulusan
nasional akan menjadi adil dan relevan. Mudah-mudahan saja hal tersebut dapat terwujud. Kita yakin pemerintah pun lebih cerdas dalam hal ini.

No comments:

Post a Comment